Jika ditanya sekitar 2 atau 3 minggu lalu, maka saya akan menjawab "Anies, Anies dan Anies", jawaban tersebut mulai goyah seminggu belakangan ketika beberapa hasil survei menyatakan elektabilitas Ahok dan Anies mulai sebanding atau setidaknya masih dalam jangkauan margin of error sehingga tidak bisa ditentukan siapa pemenangnya..
harapan itu muncul...
namun sore ini membaca update twitter dan melihat selisih hingga 15% itu rasanya cukup menyesakkan... cuma bisa terdiam dan berusaha membesarkan hati bahwa semua baik2 saja *halaah..
sebenarnya saya bukanlah warga Jakarta,, tidak juga memiliki KTP DKI Jakarta apalagi hak pilih,, tapi tentu saja memiliki harapan,, harapan yang sempat saya rem untuk kemudian hadir kembali dan berakhir dengan kenyataan yang berbeda..
Pilkada Jakarta tentu sudah menjadi isu nasional,, bandingkan dengan pilkada kabupaten asal saya, Buleleng,, cukup tau calon,, tau perjalanan mereka,, begitu tau hasilnya yaa sudah,, tak ada ekspektasi apapun, ekspektasi itu akan muncul 15 tahun lagi ketika saya menjadi calon bupatinya x)
entah sejak kapan saya ngefans dengan Ahok,, salah satu pernyataan yang paling saya sukai dari dia adalah ketika dia menyatakan ingin masuk ke dunia politik karena ingin membantu lebih banyak orang dengan kebijakannya,, dalam artian menjadi orang kaya pun akan terbatas ketika memberi bantuan,, namun dengan kekuatan politik maka bisa menelurkan kebijakan yang pro rakyat,, yang bisa memberikan kenyamanan dan kebahagiaan buat warganya.. menarik bukan?! jadi saya cukup jengah ketika seseorang mengatakan "siapapun
pemimpinnya tak akan mengubah nasib kita, tetap bayar pajak,, tetap
harus bayar tagihan dan tetap bekerja seperti biasa" kepemimpinan yang baik dan bersih tentu memberikan harapan,, memberikan kemudahan dan kebahagiaan pada akhirnya...
sebagai warga siapa sih yang tak senang ketika bnyak yg merasa pelayanan
publik begitu lancar dan transparan di Jakarta, yang memiliki aplikasi
Qlue, yang ketika ada permasalahan maka tinggal lapor online dan untuk
penyelesaiannya langsung terhubung dengan aparat terkait yang akan
menjadi "rapot" mereka nantinya,, atau ikut geram ketika anggaran2
publik ditelanjangi sehingga anggaran yang tak masuk akal bisa kita
saksikan secara langsung,, atau mngkin saking transparantnya hingga
rapat2 atau kunjungan pun dipublikasikan di youtube,, hingga akhirnya
muncullah video di kepulauan seribu dengan segala kontroversinya..
tentu tidak ada yang sempurna,, terlepas dari segala kontroversi yang ada,"pertarungan" semakin menarik,, permainan isu SARA tak terhindarkan,, tidak pernah rasanya melihat pertarungan sekasar itu,, ketika harapan yang ada ternyata bisa dikalahkan oleh ketakutan yang diobral dimana2,, belum lagi ketika sikap dan retorika menjadi lebh penting dibandingkan dengan hasil atau bukti yang ada,, ditambah dengan isu reklamasi dan penggusuran yang menjadi objek serangan lawan,, pilpres kemarin rasanya tidak semenarik ini..
tentu yang namanya kampanye setiap pasangan calon akan menawarkan yang terbaik, yang terhebat bahkan yang terheboh.. masalah pelaksanaan atau realisasi yaa belakanganlaah... menarik untuk melihat realisasi tentang DP 0% atau DP 0 rupiah, atau DP2an lainnya,, isu reklamasi,, penggusuran atau tentang KJP Plus, atau bahkan tentang gerakan berlari ke kantor..
pertarungan telah usai,, begitu menyejukkan melihat dan mendengar konferensi pers Ahok.. "Kekuasaan itu Tuhan yang kasih, Tuhan juga yang ambil.." dan percaya bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik..
kekalahan akan baik jika diterima,, dengan penerimaan maka kita bisa memikirkan apa langkah berikutnya dibandingkan dengan tetap mengutuk atau menyesali yang tidak akan menimbulkan perubahan apapun pada hasil yang telah ada.. setidaknya Ahok mendapat "pelajaran" dengan segala tindak tanduknya,, bisa menjadi (calon) pemimpin yang lebih baik lagi kedepannya dan tentu saja Ahok memberikan harapan bahwa ada politisi yang memang bekerja untuk rakyatnya,, yang mengabdi,, yang berjuang dengan segala kontroversinya,, yang membuat kita sebagai warga bisa menuntut standar yang lebih tinggi lagi kepada pemimpinnya..
selamaaat untuk Anies Baswedan, tokoh yang dulu membuat saya ke Jakarta dengan niat bergabung dalam keluarga Indonesia Mengajar,, tokoh yang mencetuskan Tenun Kebangsaan,, saatnya untuk membuktikan segala janji politik dan kerja keras untuk membuat warga Jakarta lebih baik lagi dari sebelumnyaa..
untuk warga Buleleng tunggu saya yaa #kampanyecolongan