Total Tayangan Halaman

Senin, 17 Desember 2012

Filosofi Hidup dan 3 Kuasa Tuhan.

Cakranegara, Minggu, 16 Desember 2012..

Obrolan di sebuah keluarga yang baru kukenal yang menyambutku dengan hangat dan ramah...


salah satu inti dari obrolan adalah saat mereka menanyakan alasan aku pulang ke Bali yang hanya sehari itu dan knapa aku sering banget pulang ke Bali,, dan jawaban atas segala pertanyaan ini sudah pernah kujawab saat teman2ku juga bertanya saat di Surabaya knapa aku sering pulang,, aku cukup berkomentar "iya, saya pulang selagi saya bisa pulang, buat apa saya harus mengurung diri di kamar dan bergalau ria klo saya bisa pulang, uang adalah hal kesekian buat saya (bukan bermaksud sombong) tapi kita gak akan tau apa yang terjadi dalam kehidupan ini, bisa aja besok saya atau orang yang saya sayang udah gak ada, jadi selagi bisa saya pasti pulang tuk menemui keluarga dan (calon) keluarga"
tak disangka, tak diduga aku langsung diacungi jempol oleh kedua kakak beradik itu,, kakaknya yang kedua lalu mengatakan, begitulah filosofi hidup yang sebenarnya, kebahagiaan bersama keluarga adalah yang utama, karena toh secapek dan sejauh apapun kita bekerja, toh itu untuk keluarga juga,, jika sudah mengetahui itu niscaya hidupmu menjadi lebih ringan..
:) :) :)

kemudian lanjut si kakak pertama atau Ibu yang bercerita, dia (terlihat) menasihatiku yang (memang tampak seperti butuh nasihat) dia mengatakan di dunia ini ada 3 kuasa Tuhan yang tak bisa kita hindari, yaitu "Jodoh, Rejeki dan Kematian" serrr..... aku udah pernah mendengarkan ini, tapi sekarang beda kondisi, karena aku merasa sedang menghadapi sedikit masalah :( dia menceritakan atas dasar kenyataan hidupnya..

ttg Jodoh dia berkata, dlu Ibu pnya pacar dari SD, SMP, SMA, tapi kemudian menikah dengan perjodohan dari orang tua, pria yang baru dikenal 1 minggu justru yang menikahinya,, tapi dia percaya akan keputusannya berdasarkan bakti kepada orang tua, dan benar, dia bahagia hingga dikarunia 4 orang anak dan hidup rukun selalu...

ttg Rejeki dia berkata, Ibu dlu gak pnya apa2 di keluarga, bahkan waktu kecil pun sempat sampai buka warung sederhana dpan rumah untuk jual kue2 kecil dan lumayan membantu ekonomi, ibu cuma tamatan SMA, menikahpun dengan seorang pegawai biasa, tapi setelah itu mulailah rejeki berdatangan hingga akhirnya ibu bisa bantu keluarga, bisa bantu namatin kuliah adik2, bisa hidup berkecukupan dan semua2nya,, yang penting tetap selalu bersyukur sama Tuhan, pasti Tuhan memberi jalan..

ttg Kematian dia berkata, tidak ada siapapun yang bisa meramalkan kapan kematian itu datang, suami ibu sudah meninggal saat (sebaiknya tidak kuceritakan) ,, semua tak terduga dan terasa tidak nyata, tapi Ibu selalu berfikir ikhhlas dan rela, klo gak gitu mngkin ibu udah stres, Ibu msih inget ada anak dan keluarga yang selalu mendampingi..sekarang pun ibu udah cukup senang dan tenang mendampingi anak2 selalu..

dan begitulaahhh obrolannya, sungguh aku merasa dibukakan mata, hati dan telinga, aku yang (merasa) memiliki masalah begitu besar merasa tertampar,, bahwa setiap permasalahan kita tetap harus ikhlas dan jngan pernah menyangsikan rencana dan kuasa Tuhan, yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik bagi-Nya.. satu lagi, sayangilah keluargamu selalu,, klo kata Steve Jobs sih anggaplah setiap hari adalah hari terakhir buatmu agar kamu bisa berbuat yang lebih bermanfaat!! Cheeerrss!!

NB: walaupun sudah menulis seperti ini dan mencoba ikhlas atas masalah yang kini kuhdapi, tetap aja aku merasa sangaaattt berat,, betul2 berat,, huaaa.... aku belum dewasa dan Tuhan sepertinya ingin "membentukku".. terimakasih ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar