apa sih isu yang paling hangat di Bali sekarang? ya apalagi klo bukan pro kontra reklamasi Tanjung Benoa..,sebelumnya udah pernah nnton trailer Kala Benoa?
klo belum, ini nih:
versi lengkapnya disini:
https://www.youtube.com/watch?v=QZIZt5VexoM
Mengutip dari situs ForBali, ternyata rencana reklamasi Teluk Benoa sudah direncanakan dari September 2012, sumber http://www.forbali.org/id/kronologi-2/ memang kurang update, tapi bisa dicek juga di twitter @forbali, baru saja mereka mentweet tentang kronologi lengkapnya, jadi hingga Januari 2015 proses reklamasi yang kemudian bertransformasi menjadi revitalisasi Teluk Benoa belum juga bisa direalisasikan..
Selama ini dari lingkungan sekitar, media cetak dan beberapa media sosial seperti facebook dan twitter saya mengikuti perkembangan pro dan kontra,, tetapi entah kenapa kebanyakan informasi yang saya peroleh adalah penolakan terhadap rencana ini.. hari ini entah kenapa saya penasaran, sehingga menggoogling dengan keyword "manfaat reklamasi teluk benoa", oke ternyata ada beberapa link yang saya dapatkan,
salah satunya adalah pernyataan dari Gubernur yang dimuat oleh Metro Bali pada Agustus 2013 yang berjudulkan Reklamasi Teluk Benoa untuk Masa Depan Bali, secara garis besar tujuan reklamasi dari Teluk Benoa ini ada 3, yaitu:
1. Secara geografis, luas pulau Bali akan bertambah. Pulau baru yang dibangun investor di kawasan ini akan menjadi milik Bali, milik masyarakat Bali. Demikian pula luas hutan kita, khususnya hutan mangrove, akan bertambah. Keberadaan hutan bakau yang sangat luas di kawasan tersebut, akan sangat melindungi kawasan pesisir dari ancaman abrasi akibat iklim global, termasuk melindungi Bali dari bencana tsunami..
===> mungkin saya tak perlu berkomentar banyak, ada Pulau Serangan tuh deket sana dan akademisi dari Kampus saya pun sudah menyatakan bahwa reklamasi Teluk Benoa tidak layak dikaji dari aspek lingkungan, teknis, sosial budaya, dan ekonomi finansial; sumber http://www.antarabali.com/berita/43332/unud-putuskan-reklamasi-teluk-benoa-tidak-layak
2. Dalam hal lapangan kerja, dibangunnya akomodasi pariwisata dan fasilitas umum akan memberikan peluang lapangan kerja bagi masyarakat Bali dalam 5 sampai 10 tahun mendatang. Diperkirakan sekitar 200.000 lapangan kerja baru akan tersedia di kawasan ini.
===>Menurut BPS, tahun 2013 jumlah pengangguran terbuka di seluruh Bali sejumlah 41.482 sedangkan pada tahun 2014 sejumlah 44.126, berarti ada surplus lebih dari 75%,,hehe... sumber 2013 & 2014
3. Dalam mendukung pembangunan pariwisata, keberadaan pulau reklamasi akan menjadi destinasi wisata baru. Konsep pariwisata budaya mutlak diimplementasikan dalam membangun dan mengembangkan kawasan dan atraksi wisata di kawasan tersebut. Di sisi lain, kita tidak boleh menutup mata terhadap kemajuan yang dialami pariwisata negara-negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Kita tidak boleh malu belajar dari kemajuan yang mereka capai. Belum lagi daerah-daerah lainnya di tanah air yang sedang gencar-gencarnya membangun pariwisatanya, mulai dari yang terdekat yaitu Banyuwangi dan NTB, sampai pada pengembangan Kepulauan Raja Ampat, yang sangat berobsesi mengalahkan kemajuan pariwisata Bali.
==> membahas juga tentang daya saing,, kemarin saya sempat datang ke Pulau Komodo dan ke negara tetangga Jepang,, kita sepertinya tidak perlu untuk membawa Komodo atau salju ke Bali untuk menyaingi mereka bukan? lainnya kurang lebih sudah pernah saya bahas di blog ini juga http://nanta03.blogspot.co.id/2014/06/batalkanperpres51th2014-dan-sikap.html
selain itu ternyata saya menemukan sebuah petisi!! iya,, sebuah petisi yang digagas oleh Tim Pembela Trisakti dan Nawacita yang mempetisi Presiden RI, Gubenur Bali DPRD Provinsi Bali ,Bupati Kabupaten Badung ,DPRD Kabupaten Bali untuk mendukung Reklamasi,, saya membutuhkan waktu beberapa menit untuk menghitung LSM atau Ormas yang mensponsori petisi ini, jumlahnya ternyata 29,, wow! mau tau nama2nya? ini nih:
"Aliansi Masyarakat Peduli Pariwisata dan Budaya Bali (AMPPBB),Persatuan ,Forum Bali Harmoni (FBH), Aksi Elemen Patra Bali, GASOS (Gerakan Solidaritas Sosial Bali), Asosiasi Sopir Pariwisata Bali,Forum Pemberdayaan Ekonomi LIngkungan Hidup , 200 pemangku (pemuka agama Hindu pemimpin persembahyangan Hindu, Forbara (Forum Relawan Bali Mandara), Masyarakat Pariwisata Indonesia , Federasi Serikat Pekerja Pariwisata Indonesia,Yayasan Konservasi Manggrove Indonesia ,Masyarakat Pemerhati Konservasi Lingkungan Hidup, Serikat Nelayan Bali ,Persatuan UKM Kabupaten Badung ,Serikat Pekerja Perhotelan Dan Pariwisata Bali,Koalisi Seniman Nusantara Untuk Bali ,Forum Cakra Indonesia ,Jaringan Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup ,Blue and Green Bali ,Paguyuban Pedagang Kaki Lima Bali ,Masyarakat Hijau Biru Untuk Bali ,Paguyuban Masyarakat Bali Perantau .Forum Bali Swastika ,Forum Siwagama Indonesia ,Seniman Jalan Bali ,dan Persatuan Pedagang Asongan Bali .BEM Merah Putih Bali, LMND Bali dan Satria Bali"
banyak kan? coba klo ada waktu googling dh satu2 itu nama lembaga dan liat hasilnya x) yang bikin lebih miris sih yang menandatangani petisi yang dibuat tanggal 12 April 2015 ini jumlahnya 35 doank,, yup..hanya 35 dengan dukungan dari 29 lembaga,, entah kemana anggota2 mereka, kok bikin malu aja gak ikut paraf sih.. mngkin temen2 ada yang mau membantu paraf? ini linknya petisi dukung reklamasi
berbanding terbalik dengan petisi tolak reklamasi ini, yg paraf jumlahnya 35rbuan hingga saat ini, sama2 berawalan 35 sih memang ya,, tapi perbandingannya 1:1000,,hehe.. gak usahlah ya dibahas tentang penolakan reklamasi yang sedemikian masifnya, yang tidak hanya terjadi di Bali dan Jakarta tetapi juga sudah memancing warga Bali yang ada di Luar Negeri untuk menunjukkan solidaritasnya..
oh ya,, perang baliho pun tak terhindarkan,, tetapi sekali lagi,, pihak pro reklamasi kalah jauh, kalah kreatif, kalah narasi, kalah segala2nya,, mngkin kemenangan mereka hanya saat ada pejabat berkunjung ke Bali, spanduk dan baliho mereka masih utuh sedangkan baliho tolak reklamasi klo gak dirobek ya dibalikkan :)
entah kenapa kampanye pro reklamasi amunisinya sekitaran destinasi wisata baru dan penyerapan tenaga kerja,, argumentasi yang rasanya begitu mudah dipatahkan,, dan taukah? pada April 2015 kmarin si investor menyatakan telah mengeluarkan dana Rp1 triliun untuk ongkos konsultan, uji lapangan dan uji kelayakan. (http://www.antaranews.com/berita/490409/tomy-winata-pertanyakan-motif-penolakan-revitalisasi-benoa) ,, mngkin juga termasuk bekerjasama dengan salah satu provider terbesar untuk penyebaran informasi SMS kali ya.. (http://konterkultur.com/telkomsel-dukung-reklamasi-superman-is-dead-serukan-boikot/)
btw,, mau tau seberapa dahsyat 1 T itu? sebagai perbandingan, dari 9 kabupaten/kota di Bali, 3 kabupaten diantaranya (Bangli, Jembrana, Klungkung) APBD tahun 2015 dibawah atau kurang dari 1T (sumber : Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Bali Triwulan I 2015) tapi disisi lain ada pernyataan yang menarik dari investor,, kutipannya begini:
"Kalau proyek ini batal, silahkan, tapi saya minta keadilan, saya menantang masyarakat dan LSM untuk moratorium seluruh proyek yang belum memiliki izin perubahan peruntukkan kawasan di sekitar Bali, terutama di tanjung dan Teluk Benoa juga dimoratorium atau yang sudah terlanjur dibangun dirobohkan,"
bagus bukan? bagus donk,, lebih baik kelahi untuk kebaikan daripada sekongkol... ayo transparan semua,,hehehehe.....
memasuki tahun 2016 ini isu reklamasi menghangat kembali, bebrapa desa adat di sekitar Tanjung Benoa secara terbuka menolak reklamasi,, menurut berita yang diunggah per tanggal 28/01 total sudah 10 desa adat yang (http://www.jendelaberita.com/2016/01/reklamasi-teluk-benoa-10-desa-adat-bali-menolak/)
tetapi miris rasanya, disaat bersamaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan revitalisasi Teluk Benoa telah memenuhi seluruh persyaratan, dan itu diamini oleh anggota Komisi VII DPR, mereka (hanya satu tepatnya) hanya mempermasalahkan asal bahan material yang rencananya memang diambil dari Lombok (dan ini juga telah ditentang oleh warganya) http://www.beritasatu.com/kesra/345247-komisi-vii-dpr-tak-keberatan-reklamasi-teluk-benoa.html
iseng ngecek anggota DPR komisi VII http://www.dpr.go.id/akd/index/id/Daftar-Anggota-Komisi-VII syukurnya gak menemukan ada anggota Dapil Bali,, miris yaa... nasib Teluk Benoa dibahas sama orang2 dari pulau seberang tanpa adanya anggota Dapil Bali, atau para anggota DPR dari Bali bersyukur kali ya gak ditempatkan disana jadi bisa tanpa bebanlah yaa :)
saya heran,, isu reklamasi yang gaungnya sudah kemana-mana sangat sedikit direspon oleh politisi lokal Bali,, inget saya dulu waktu menghadiri kampanye Jokowi di Lap Renon salah satu anggota DPD dengan lantang menyatakan penolakan reklamasi dan saya sendiri memang terbius (waktu itu) dengan kata-katanya (http://www.thesukarnocenter.com/2014/06/pidato-dr-wedakarna-bius-puluhan-ribu-peserta-deklarasi-jokowi/) tapi kok sekarang bapak melempem ya terkait penolakan ini,, sekarang lebih banyak mengangkat isu fanatisme melulu kayakna.. tapi setidaknya bapak tidak offside sperti rekan bapak yang lain,, Bapak Lolak atau I Kadek Arimbawa yang telah mengecewakan drumer salah satu grup musik favorit saya (http://bali.tribunnews.com/2015/04/21/jrx-sid-kecewa-sikap-lolak-dukung-reklamasi-teluk-benoa) tapiii,,,saya masih punya harapan,, ada lagi anggota DPD asal Buleleng yang dengan begitu frontalnya melalui media cetak ataupun media sosial menyatakan penolakannya terhadap rencana ini, Gede Pasek Suardika, bukalah facebook bapak ini (https://www.facebook.com/gede.p.suardika?fref=ts) timelinenya didominasi aktivitas tolak reklamasi., bahkan secara konkrit telah mengirim surat aspirasi penolakan kepada Presiden Jokowi (https://m.facebook.com/SupermanIsDead.Bali/posts/10155468772298644?comment_id=10155468848263644&comment_tracking={%22tn%22%3A%22R0%22}) sepertinya masih ada satu lagi anggota DPD dari Bali,, tapii mngkin saya yang kurang update ga dapet berita atau memang gak ada beritanya entahlah.., eh tapi ketika ketik di google namanya beserta kata "anggota dpd" yang saya dapat malah fotooo....ah sudahlah....
begitulaahh,,, saya salut dengan teman-teman saya yang begitu militan dan konsisten untuk terus melakukan penolakan ini,,saya pernah sekali menyaksikan demo tolak reklamasi dan keren,, semangatnya begitu nyata.., dengan kondisi saat ini entah skenario apa yang ingin dimainkan pemerintah daerah maupun pusat yang seakan tutup mata,, tutup telinga,, saling lempar kiri lempar kanan,, tetapi endingnya pasti ada,, entah baik entah buruk hanya waktu yang menentukan,, sebagai penutup entah nyambung ga nyambung hanya ingin mengutip::
“Tempat tergelap di neraka dicadangkan bagi mereka yang tetap bersikap netral di saat krisis moral.” ~ Dante Alighieri"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar