Total Tayangan Halaman

Jumat, 14 Oktober 2011

Hachiko Dog Story

Sebenarnya sudah cukup lama aku mendengar desas desus tentang film yang menjadikan anjing sebagai pemeran utamanya ini sebagai film yang mampu menguras air mata.. dan kini,,justru disaat aku OJT dan ada waktu luang (sepertinya selalu ada waktu luang) aku menyaksikan film ini..sebelumnya terimakasih buat Bli Made 'No yang sudah mengisi Harkdisk saya dengan film2 teranyar dan terkenal,,haikk..

film ini diawali dengan pertemuan pak Prof. Peter dengan anjing yang secara tak disengaja "terdampar" di stasiun kereta,,awalnya istri si Prof menolak keberadaan si anjing yang diberi nama Hachi (artinya = 8 =keberuntungan = nasib baik dlm Bahasa Jepang) namun karena kedekatannya dengan si Prof akhirnya istrinya mengijinkan juga untuk merawat hachi.. Hachi termasuk jenis anjing Akita yang terkenal loyal dan setia kepada pemiliknya..

sudah menjadi kebiasaan Hachi untuk mengantar dan menjemput si Prof di stasiun kereta dan itu sangat dinikmati, namun si Prof masih bingung mengapa Hachi tidak mau bermain 'lempar bola' (maksudnya kita lempar bola dan si anjing mengambil dan memberikan kembali kepada kita) hinggaa suatu pagi Hachi terlihat gelisah dan tidak mengiringi si Prof menuju stasiun,,hingga akhirnya si Prof berjalan sendiri menuju stasiun.. namun HAchi akhirnya 'mengejar' Prof dengan bola di mulutnya dan mereka bertemu di stasiun.. Hachi untuk pertama kalinya seakan mengajak si Prof untuk bermain lempar bola (dan itu memang dilakukan) si Prof begitu bangga dengan Hachi dan mereka berpisah kembali di stasiun dengan si Prof membawa bola Hachi dan Hachi terus menyalak seakan tak merelakan Prof untuk berangkat kerja..

digambarkan kemudian si Prof yang doyan piano ini mengajar di depan mahasiswanya,,selesai bermain piano Prof sambil memegang bola Hachi menjelaskan beberapa hal kepada mahasiswanya dan saat itulah Prof meninggal karena serangan Jantung.. dan bisa ditebak hari itu Hachi tetap menunggu majikannya,,menunggu dan menunggu hingga malam hari dan akhirnya Hachi dijemput oleh menantu Prof.. Hachi akhirnya dibawa oleh anak Prof,,namun pada suatu kesempatan Hachi kabur dan bisa ditebak kembali Hachi menuju stasiun tempat ia biasa menanti Prof,, jika malam tiba ia tidur di bawah kereta dekat stasiun,, kebiasaan ini terus berulang-ulang,,Hachi mendpat simpati dri penduduk sekitar,,dri penjual hot dog hingga petugas karcis stasiun memberikan ia makanan.. kemudian suatu saat ada seorang wartawan yang tertarik untuk memuat Hachi di beritanya dan Hachipun semakin terkenal hingga ada beberapa kiriman uang dari orang yang bersimpati dengan tujuan pembiayaan makanan Hachi,,bahkan seorang teman Prof yang dulu memberitahu asal mula nama Hachi datang melihatnya dan mengatakan akan menanggung semua biaya yang dikeluarkan untuk Hachi,,hal ini disampaikan kepada pedagang Hot Dog samping stasiun...

suatu waktu istri mendiang Prof kembali ke kota tersebut untuk datang ke makam,,pulang dri makam ia berjalan ke stasiun dan........ia menyaksikan sendiri Hachi ada disana,,Hachi yang sudah lusuh dan tua masih setia menanti Prof,,dan disinilah sebuah scene yang begitu mengharukan terjadi (disamping scene2 sebelumnya) bagaimana istri Prof memeluk Hachi sambil menangis tersedu2 dan disaksikan penduduk sekitar (aku yang biasanya datar untuk nnton film2 sedihpun mulai tergetar)

akhirnya suatu saat Hachi yang benar2 sudah tua berjalan tertatih-tatih ke stasiun,,saat ia memejamkan matanya ia bermimpi sang Prof datang dari stasiun dan memeluk dirinya (kali inipun tergetar kembali) dan saat itulah akhir dari hidup Hachi,,ia mati di "singgasana" tempat biasa ia menunggu Prof..konon Hachi melakukan ini selama 10 tahun lamanya (bisa dibayangkan bagaimana kesetiaan seekor anjing kepada tuannya) dan cerita ini diangkat dari kisah nyata di Jepang yang terjadi di periode 1920-1930an,,search aja di wikipedia maka akan jelas terpapar mengenai perjalanan Hachi...
Hachi asli di usia senja


hmm...aku jadi teringat dengan anjingku yang juga sudah mati,,Bogi,,anjing yang.....aah..laen waktu dan kesempatan kuceritakan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar