berawal dari telpon seorang teman dan aku iseng bertanya "sudah deklarasi?" dan kemudian mulailah dia memberondong pertanyaan sekitar tax amnesty dan berakhir dengan pemberian sebuah "tugas" , "andika, kamu cari tau sedetail2nya tentang tax amnesty dan mari kita berdiskusi nanti"
teman ini bukanlah teman yang tidak paham, justru sebaliknya, dia sangat paham dan cerdas, dan seringkali hanya ingin mengetest atau mencari 2nd opinion..
pemberitaan tentang tax amnesty ini sungguh menarik,,jika ditarik kebelakang,, sebelum disahkan, UU Tax Amnesty ini ditolak oleh 3 fraksi, yaitu justru fraksi pendukung pemerintah sendiri (PDI-P), kemudian Demokrat dan PKS, masing2 memiliki alasan tersendiri.. selain asas keadilan yang dianggap dicederai, adalah optimisme pemerintah dalam memasukkan dana tebusan tax amnesty,, Total aset yang diperkirakan pemerintah dimiliki oleh WNI yang belum masuk dalam sistem perpajakan adalah sebesar Rp. 11.500 triliun,, bisa dibayangkan dana sebesar itu? sebagai gambaran, APBN 2015 "hanya" sebesar Rp. 2.039,5 T.. dalam program tax amnesty ini pemerintah sendiri menargetkan penerimaan yang berasal dari pajak tax amnesty sebesar 160T yang terdiri dari Repatriasi Rp. 1000T dan deklarasi Rp. 3000T..
Tax amnesty sendiri sebelumnya sudah pernah diberlakukan di belahan dunia lainnya..tentu saja ada kesuksesan dan kegagalan, namun pemerintah sendiri memiliki keyakinan tersendiri bahwa program ini akan sukses,, antara lain adanya program Automatic Exchange of Information (AEol) pada tahun 2018,, ini adalah program keterbukaan informasi yang memungkinkan pemerintah Indonesia mengakses informasi wajib pajak Indonesia di seluruh negara., disamping pernyataan Jokowi sendiri yang dalam beberapa kesempatan menyatakan sudah mengantongi data pemilik aset di luar negeri.. kasarnya begini,, mending orang sukarela melaporkan hartanya saat ini dengan uang tebusan yang ringan daripada tahun 2018 nanti akan dikejar2 petugas pajak dengan sanksi yang lebih berat..
tujuan pemerintah sendiri melakukan tax amnesty adalah untuk mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan harta, yang antara lain akan berdampakterhadap peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi serta mendukung reformasi perpajakan dan meningkatkan penerimaan pajak.. sebagai gambaran,, struktur APBN 2015,, 67% penerimaan berasal dari pajak., begitu tergantungnya pemerintah terhadap pajak yang dibayrkan jika dibandingkan dengan pos penerimaan lainnya,, ditambah dengan melambatnya perekonomian global, maka mau tak mau pemerintah harus "kreatif" meningkatkan penerimaan pajak..
nah apa keuntungan tax amnesty yang bisa membuat orang2 (super) kaya tertarik mengikuti program ini? seperti yang tercantum dalam UU No 11 tahun 2016 adalah,, tax amnesty atau pengampunan pajak sendiri didefinisikan "penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap harta dan membayar uang tebusan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini"
jadi gampangnya,, sanksi yang bnyak menghadang orang yang belum melaporkan asetnya akan diganti dengan cukup membayar uang tebusan.. selain itu pemerintah menjamin keamanan data peserta tax amnesty, formulir pengajuan permohonan tax amnesty maupun data
lainnya menggunakan barcode, tanpa nama si pemohon. Nama pemohon ditutup
rapat-rapat sehingga benar dijamin kerahasiannya.
berapa uang tebusan yang dikenakan? nah ini tergantung lagi, karena ada tiga tarif dan cara menghitung uang tebusan..
yang pertama adalah jika dana masih ada di dalam negeri atau di luar negeri yang akan dibawa pulang maka tarif tebusan sebesar 2%, 3% dan 5% (tergantung waktu pelaporan), sedangkan jika dana yang ada di luar negeri hanya dilaporkan namun tidak dibawa pulang maka dikenakan tarif sebesar 4%, 6% dan 10%, satu lagi adalah aturan yang diperuntukkan untuk dana milik UMKM dengan tarif yang lebih rendah..
contoh realnya begini,, andai saya punya harta Rp. 100M (amiiin) di luar negeri,, maka jika saya hanya melapor saja saya harus membayar uang tebusan senilai Rp. 4M, sedangkan jika saya akan pindahkan dana saya ke Indonesia maka saya cukup membayar Rp. 2M...
Nah pilihan inilah yang membuat (katanya) beberapa bank di luar negeri akan melakukan segala upaya untuk menahan dana keluar,, caranya? deklarasikan saja harta anda, maka mereka akan membayar selisih uang tebusan yang seharusnya dibayarkan jika dana dipindahkan.. dalam kasus diatas, maka saya cukup membayar Rp. 2M dan sisanya Rp. 2M akan dibayarkan oleh bank.(atau mngkin malah keseluruhan biaya yang ditanggung).yaa yang pastinya sih ini isu yaa..
dana yang akan dibawa pulang ini akan ditampung melalui bank persepsi yang ditunjuk oleh pemerintah untuk kemudian akan diinvestasikan minimal selama 3 tahun di berbagai instrumen keuangan yang ditawarkan seperti deposito, surat berharga, obligasi, saham, maupun investasi secara langsung.. awalnya ada 7 bank persepsi yang dipersiapkan (4 bank bumn dan BTPN, Danamon dan BCA) namun perkembangan selanjutnya menjadi 18 bank termasuk bank asing (dan entah kenapa BTPN tidak termasuk diantaranya) karena nantinya wajib pajak dibebaskan untuk memilih bank persepsinya sendiri maka akan ada persaingan antar bank untuk memperebutkan dana ini..
Pelaksanaan tax amnesty sendiri langsung direspon dengan berbagai gugatan ke MK,, banyak alasan yang melandasi untuk mengajukan gugatan, diantaranya adalah merupakan praktek legal pencucian uang dan cermin kelemahan pemerintah terhadap pengemplang pajak.. namun bagaimanapun proses ini telah berjalan,, sedangkan gugatan judicial review tersebut akan memakan waktu berbulan-bulan,, entah ketika (mungkin) gugatan dikabulkan justru pelaksanaan tax amnesty telah usai.
berbicara dari sisi keadilan memang menarik,, anggaplah kita sebagai pegawai atau wiraswasta yang selama ini selalu taat melapor dan membayar pajak,, ketika tidak patuh (bahkan) untuk keterlambatan pelaporan (bukan pembayaran) maka akan ada sanksi yang menanti.. sedangkan dengan tax amnesty ini maka cukup membayar uang tebusan maka segala jenis sanksi akan dikesampingkan..
pemerintah akan dianggap pro orang kaya dan memberikan privilege,, namun jngan lupa juga,, secara jangka pendek pemerintah akan menerima setoran pajak pada tahun diterimanya uang tebusan dan secara jangka panjang negara akan mendapatkan penerimaan pajak dari tambahan aktivitas dari tambahan aktivitas ekonomi yang telah dialihkan dan diinvestasikan.. versi pemerintah bahkan mengatakan dengan adanya tax amnesty akan memberikan keadilan bagi wajib pajak yang telah patuh (tergantung point of view yang digunakan),, data base perpajakan pun akan semakin luas,, dari deklarasi saja bisa dipastikan SPT tahun depan bakal banyak perubahan,, mengutip kata seorang teman "ga mngkin donk punya dana 1 juta USD tapi SPT penghasilan cma 50 juta setahun"
ngomongin orang kaya di perbankan yaa memang gak akan bisa disamakan dengan orang biasalah,,mau contoh? bank akan memberi bunga deposito sebesar2nya,, setinggi2nya untuk dana masuk dalam jumlah besar dan akan memberikan bunga pinjaman atau kredit serendah2nya untuk pinjaman besar..
menariknya adalah saat saya menonton sebuah acara talkshow di salah satu televisi dan ada narasumber dari pemerintah yang hadir,, saat itu ditanyakan keoptimisan pemerintah akan pelaksanaan tax amnesty dan dijawab yang intinya adalah "pengusaha Indonesia nasionalismenya tinggi kok" hehe...pastilah ini bukan jawaban sebenarnya,, karena yah,,, ini adalah masalah uang,, uang dan uang (money talk) maka cocoklah slogan Tax Amnesty,, "Ungkap, Tebus, LEGA"
Sumber:
http://www.kemenkeu.go.id/wide/apbn2015
http://katadata.co.id/berita/2016/06/27/tiga-fraksi-menolak-ruu-tax-amnesty-lanjut-ke-paripurna-dpr
http://nasional.kompas.com/read/2016/06/28/16435821/hujan.interupsi.warnai.pengesahan.ruu.tax.amnesty.
http://finance.detik.com/read/2016/05/26/180039/3218756/4/dari-tax-amnesty-rp-1000-triliun-akan-kembali-ke-ri
http://finance.detik.com/read/2016/05/26/173520/3218722/4/dpr-dan-pemerintah-bandingkan-penerapan-tax-amnesty-sejumlah-negara
http://katadata.co.id/berita/2016/07/20/ini-aturan-aturan-yang-menjelaskan-tax-amnesty
http://ekbis.sindonews.com/read/1125200/33/ini-cara-singapura-jegal-tax-amnesty-1469092715
http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/singapore-refutes/2981094.html
http://katadata.co.id/berita/2016/07/22/jokowi-sudah-kantongi-data-pemilik-aset-di-luar-negeri
http://finance.detik.com/read/2016/07/11/184236/3251053/5/ini-bank-persepsi-yang-ditunjuk-pemerintah-untuk-tampung-dana-repatriasi
http://bisnis.liputan6.com/read/2556119/18-bank-persepsi-ini-siap-berebut-dana-tax-amnesty
http://finance.detik.com/read/2016/07/13/141601/3252467/4/ini-21-alasan-uu-tax-amnesty-digugat-ke-mk
Total Tayangan Halaman
Minggu, 24 Juli 2016
Sabtu, 16 Juli 2016
TIdak Semua Seberuntung Kamu.............
aku bukanlah tipe orang yang melihat gepeng (gelandangan dan pengemis) di tepi jalan lalu akan membuka jendela atau merogoh saku.. aku akan cenderung berpura2 tidak memperhatikan dan biarkan berlalu begitu saja.. aku juga pernah (beberapa kali) dihampiri anak2 muda dari salah satu NGO,, dan dengan halus selalu kutolak,, hingga pada suatu kesempatan ada (yang mngkin kesel karena aku bbrapa x bertanya pada akhirnya gak jadi "berdonasi") mengatakan "mungkin hati kakak belum tergerak!" sambil meloyor pergi... wooww...sungguh vonis yang luar biasaaa....
namun beberapa hari lalu ketika perut klaparan selepas joging, aku memilih untuk makan sate & gule.. dan datanglah seorang ibu dan anak yang digendongnyaa,, berusaha untuk menghindari kontak mata namun tak mampu (apalagi melihat anaknya yang msh balita menatap nanar pada makanan sambil menghisap jempol) dan akhirnya aku bertanya "ibu sudah makan?" dijawabnya dngan menggelengkan kepala,, lalu saya bilang "ibu saya belikan makan aja yaa" lalu saya bilang ke dagangnya,, dan seperti setengah ga rela dagangnya bilang "saya bungkusin gule aja ya mas, supaya cepet" lalu saya tanya balik si ibu "ibu mw sate apa gule" lalu dia jawab "sate!" dengan wajah berserii2,, lalu saya bilang ke dagangnya, "tolong sate aja ya bu" lalu setelah diberikan sebungkus sate dan nasi,,ia pun berlalu dengan senyuman yang begitu tulus,, senyum yang klo qta lihat maka mau ga mau qta pun akan ikut tersenyum.. dan kejadian ini sudah beberapa kali,, dibanding memberi uang langsung,, aku lebih memilih memesankan makanan buat "mereka"
klo ga salah dlu bnyak bertebaran spanduk yang menghimbau untuk jgan memberikan uang kepada gepeng,, klo ga salah akan ada sanksi bagi yang memberikannya,, tapi aku searching di google tnyata ga ada di denpasar,, namun di kota2 lainnya ada peraturan tsbt bahkan ditambah sanksi kurungan,, tapi rasanya smpe skarang blm pnah dnger informasi ada orang ditahan gara2 memberikan uang kpada gepeng.. peraturan ini memang bertujuan baik agar gepeng tidak semakin merajalela,, namun sebuah pertanyaan,, siapa sih yang rela menggepeng?! atau pertanyaan paling simpel deh,, pemerintah kmana sampe rakyat harus menggepeng? halaah...pokoknya salah jokowi!
di beberapa kasus ditemukan seseorang yang menggepeng setelah diselidiki tnyata mempunyai rmah mewah di kampungnya,, atau membawa duit belasan juta rupiah.. apakah ini bisa dijadikan alasan untuk menggeneralisasi semuanya? bahkan banyak yang merasa "tertipu" sudah memberikan sedekah ini itu,, aku hanya berfikir,,sejak kapan berbuat baik jadi begitu ribetnya,, berbuat baik (apalagi amal) ya lakukan saja,, entah nnti tnyata ga sesuai harapan yaa biarkan menjadi karma mereka,, ikhlas sajalaah.. toh berbuat baik gak perlu (b)alasan kan?
aku selalu kagum melihat timeline facebook,, kegiatan sosial bertebaran dimana-mana,, secara pribadi maupun sudah melalui lembaga sosial.. senang aja melihat partisipasi teman2,, yah walaupun aku sendiri jarang (bukan berarti tidak pernah) mengikuti kegiatan seperti itu.. salah satu kegiatan yang masih segar dalam ingatan adalah saat mengunjungi salah satu panti sosial untuk lansia.. .. ada sebuah sesi dimana kami bergantian ikut menari (ngibing) dengan salah satu lansia.., entahlah ini,, kita yang datang berkunjung untuk menghibur mereka mngkin yang terjadi sebaliknya,, merekalah yang menghibur kita..
suatu saat pernah teman bertanya "an, apa masalah terberat yang pernah kamu alami?" aku tidak langsung menjawab,, berfikir sejenak,, terus bingung mw jawab apa.. apa ya? masak aku bilang masalah asmara? masalah diputusin pacar?hehe.. entahlah...aku jawab rasanya belum ada sih..
di umur yang akan mencapai kepala tiga (AKAN,, belum, masih jauuhhh....) rasa2nya blum menemui masalah yang merepotkan,, tapi tergantung ya,,masalah itu akan benar2 menjadi masalah tergantung cara pandang kita..
sudah tak terhitung bnyaknya teman yang mengatakan "kamu orang yang beruntung an", aku hanya menimpali dengan ketawa saja,, entah aku memang beruntung atau krena terlalu menggampangkan persoalan,, sehingga kliatan sperti tanpa beban menjalani hidup.. sebuah hal yang pasti adalah kita gak akan tau ada perjuangan apa dibalik perjalanan hidup seseorang.. aku pernah kagum akan hidup seseorang,, tnyata orang itu dlunya mempunyai pnyakit yang sangat menggerogoti hidupnya.. pernah merasa hidup orang lain beruntung,, eh tnyata rumah tangganya bermasalah,, liat karir orang sukses banget eh perjuangan dan keikhlasan kerja sebelumnya begitu luar biasaa...
Jadi,..pada dasarnya (menurutku) semua orang itu beruntung dari sudut pandang orang lain,, tinggal qta mensyukuri saja atau gak,, ada sebuah lagu baru dari Iwan Fals feat Noah, D'Masiv, Nidji dan Geisha,, yang dari pertama aku dengar sudah bisa langsung menasbihkan menjadi lagu favorit..., intinya adalah "tidak semua seberuntung kamu",, iyaa..kamuu..
namun beberapa hari lalu ketika perut klaparan selepas joging, aku memilih untuk makan sate & gule.. dan datanglah seorang ibu dan anak yang digendongnyaa,, berusaha untuk menghindari kontak mata namun tak mampu (apalagi melihat anaknya yang msh balita menatap nanar pada makanan sambil menghisap jempol) dan akhirnya aku bertanya "ibu sudah makan?" dijawabnya dngan menggelengkan kepala,, lalu saya bilang "ibu saya belikan makan aja yaa" lalu saya bilang ke dagangnya,, dan seperti setengah ga rela dagangnya bilang "saya bungkusin gule aja ya mas, supaya cepet" lalu saya tanya balik si ibu "ibu mw sate apa gule" lalu dia jawab "sate!" dengan wajah berserii2,, lalu saya bilang ke dagangnya, "tolong sate aja ya bu" lalu setelah diberikan sebungkus sate dan nasi,,ia pun berlalu dengan senyuman yang begitu tulus,, senyum yang klo qta lihat maka mau ga mau qta pun akan ikut tersenyum.. dan kejadian ini sudah beberapa kali,, dibanding memberi uang langsung,, aku lebih memilih memesankan makanan buat "mereka"
klo ga salah dlu bnyak bertebaran spanduk yang menghimbau untuk jgan memberikan uang kepada gepeng,, klo ga salah akan ada sanksi bagi yang memberikannya,, tapi aku searching di google tnyata ga ada di denpasar,, namun di kota2 lainnya ada peraturan tsbt bahkan ditambah sanksi kurungan,, tapi rasanya smpe skarang blm pnah dnger informasi ada orang ditahan gara2 memberikan uang kpada gepeng.. peraturan ini memang bertujuan baik agar gepeng tidak semakin merajalela,, namun sebuah pertanyaan,, siapa sih yang rela menggepeng?! atau pertanyaan paling simpel deh,, pemerintah kmana sampe rakyat harus menggepeng? halaah...pokoknya salah jokowi!
di beberapa kasus ditemukan seseorang yang menggepeng setelah diselidiki tnyata mempunyai rmah mewah di kampungnya,, atau membawa duit belasan juta rupiah.. apakah ini bisa dijadikan alasan untuk menggeneralisasi semuanya? bahkan banyak yang merasa "tertipu" sudah memberikan sedekah ini itu,, aku hanya berfikir,,sejak kapan berbuat baik jadi begitu ribetnya,, berbuat baik (apalagi amal) ya lakukan saja,, entah nnti tnyata ga sesuai harapan yaa biarkan menjadi karma mereka,, ikhlas sajalaah.. toh berbuat baik gak perlu (b)alasan kan?
suatu saat pernah teman bertanya "an, apa masalah terberat yang pernah kamu alami?" aku tidak langsung menjawab,, berfikir sejenak,, terus bingung mw jawab apa.. apa ya? masak aku bilang masalah asmara? masalah diputusin pacar?hehe.. entahlah...aku jawab rasanya belum ada sih..
di umur yang akan mencapai kepala tiga (AKAN,, belum, masih jauuhhh....) rasa2nya blum menemui masalah yang merepotkan,, tapi tergantung ya,,masalah itu akan benar2 menjadi masalah tergantung cara pandang kita..
sudah tak terhitung bnyaknya teman yang mengatakan "kamu orang yang beruntung an", aku hanya menimpali dengan ketawa saja,, entah aku memang beruntung atau krena terlalu menggampangkan persoalan,, sehingga kliatan sperti tanpa beban menjalani hidup.. sebuah hal yang pasti adalah kita gak akan tau ada perjuangan apa dibalik perjalanan hidup seseorang.. aku pernah kagum akan hidup seseorang,, tnyata orang itu dlunya mempunyai pnyakit yang sangat menggerogoti hidupnya.. pernah merasa hidup orang lain beruntung,, eh tnyata rumah tangganya bermasalah,, liat karir orang sukses banget eh perjuangan dan keikhlasan kerja sebelumnya begitu luar biasaa...
Jadi,..pada dasarnya (menurutku) semua orang itu beruntung dari sudut pandang orang lain,, tinggal qta mensyukuri saja atau gak,, ada sebuah lagu baru dari Iwan Fals feat Noah, D'Masiv, Nidji dan Geisha,, yang dari pertama aku dengar sudah bisa langsung menasbihkan menjadi lagu favorit..., intinya adalah "tidak semua seberuntung kamu",, iyaa..kamuu..
Minggu, 10 Juli 2016
Mengomentari Resign
jadii..punya blog sejak Mei 2010,,dengan jumlah postingan lebih dari 100,, tulisan berkisar kehidupan sehari-hari,, persahabatan,, pekerjaan,, politik,, hingga tentang tolak reklamasi,,dalam kurun waktu 6 tahun lebih dan tulisan yang beragam itu jumlah viewer blog ga sampe 5000 scara kseluruhan...
dan sebuah postingan berjudul "Resign, Resign & Resign" benar2 membuat traffic blog meningkat tajam, dalam waktu 3 hari jumlah viewer hampir tembus 10rbu... 2x lipat viewer blogku selama 6 tahun ini.. knapa tulisan itu bisa sedemikian viral dan menuai komentar begitu beragam?! simpel aja mungkin yaa,, karena seperti yang aku bilang, omongan resign itu seperti makanan sehari-hari di kantor mana pun aku berada,,hehe.. dan mungkiinn,,,mungkin nii bnyak yang sedang dalam posisi mempertimbangkan "sesuatu" yaa,, silahkan tulisan itu kali aja bisa dijadikan referensi..
sebenarnya sebuah tulisan yang sederhana saja,, terinspirasi dari pertanyaan teman yang menanyakan aku masih di mandiri apa tidak,, daaaan pertanyaan2 sejenis yang mngkin keluarga di kampung aja smpe bingung aku kerja dimana sebenarnya., memang sih ya,, harus diakui,, dengan masa kerja belum smpe 7 tahun, aku sudah 3x pindah..
ketika ada yang bertanya pasti akan merembet kmana2,, knapa resign? knapa ksana? knapa begini? knapa begitu? knapa gak gini? knapa gak gitu? pasti ada masalah ya? pasti ga cocok ya? pasti gak tahan ya?,, jadi maksudku adalah klo ada yang nanya lagi aku tinggal ngasi link blog tadi,,udah bacalah itu..tulisan itu bukanlah bermaksud mengglorifikasikan keputusanku atau sebuah ajang pembenaran tapi lebih kepada sharing pengalaman dan jawaban..hehe..daaan,,komentar yang pedas smpe yang manis pun udah biasa kok dengernyaa,, dicap sebagai kutu loncat pun uda biasa kok,, dicap apalagi ya?
(jika di politik mngkin aku menganalogikan seperti seorang Ahok x yaa,, dari partai ke partai, dari eksekutif ke lefislatif trus balik lagi ke eksekutif,, ya ga masalah kan? itu haknya dia dan selama itu tdak merugikan pihak lain semua sah2 saja.)
oh ya aku terinspirasi juga dari profil2 para direksi perbankan,, coba iseng aja cek profil direksi bank nasional mana aja,, spertinya di CV akan keliatan jelas kok karir mereka bertumbuh ga hanya dari satu bank saja :) maksudku bukan bercita2 jdi direksi tapi ya itu hal yang lumrah dan pasarnya memang ada,,wong sekelas elite2 level sono aja brani kok pindah2,, knapa gw kagak x)
seperti kebiasaanku stiap aku ngeblog, pasti akan share di facebook,, yah skedar untuk berbagi pikiran (mau dibaca monggo, gak dibaca ya kok tega :p) untuk tulisan terakhir itu dishare 60an kali (smpe tulisan ini terbit) responnya kereen euyy,, ga nyangka aja,, kbetulan aku bisa melihat (walau sebagian karena terkendala privacy facebook) siapa2 aja yg menshare,, siapa2 saja yang komentar ttg tulisan itu,, bbrapa teman juga ada yg merespon via bbm dan WA,, waah... seriusan ga menyangka akan membaca komentar2 yang beragam,,apalagi datang dari orang yg ga dikenal sebelumnya..
ehh yaaa,, bnyak yg kecele jga sama tulisan itu,, dikiranya resign terus wiraswasta dan sukseess besarr,,haha... aku gak bermaksud menjebak kok,, jdi yaa itulah namanya asumsi ya..tergantung dari sudut pandang mana mau dibahas.. btw,, smakin hari jdi mrasa ada anggapan orang yg sukses adalah orang yang berwiraswasta,, tapi percayalaah,, jadi pegawai pun ga slamanya menderita kok,, jdi pegawai bisa kok sukses dan kaya,, jnganlah posisi pegawai dianggap seperti kasta kelas kedua,, (curhatan pegawai yang sudah mencoba beberapa x berwiraswasta namun gagal, tapi nanti coba lagi) lagian hari gini yaa biarkan uang yang bekerja dengan sendirinya,, bisa salah satunya yang namanya berinvestasi,, dari reksadana hingga trading saham atau malah smpe forex (yg ini blm pnah nyoba),,gak perlu modal yang gede kok,, ada yang berminat? bisa hub saya *jadi jualan...
sekali lagi,, resign tidak resign tentu sebuah pilihan, dan aku sangat menghormati orang yang bisa bertahan lama dalam sebuah posisi atau sebuah kantor.. aku sendiri mngkin tipe yang bosanan,, tipe yang begitu mendapat tawaran atau peluang yaa kok pengen coba.. mau nantinya bakal sukses atau gak,, berhasil atau gak ya urusan kedua,, intinya hajar dlu,, hasil belakangan..,(tapi jangan juga membayangkan aku gak perlu duit atau main2,, semua dijalani secara serius kok) dan sebelum resign aku memastikan semua tanggung jawab clear,, kerjaan beres,, intinya, qta diterima dan masuk baik2, keluarpun harus baik2, termasuk memenuhi ketentuan harus sebulan sebelumnya menginformasikan keluar, bayar pinalti, dll.. dan aku sangat sangat bersyukur,, hubungan dengan teman2 eks kantor dlu masih begitu baik,, masih sering berkomunikasi jga.. bayangkan bisa pnya banyak teman dari beberapa kantor,, modal yang baik untuk kampanye nanti x)
akhir kataa,, sukses versiku dari jaman awal kerja adalah bisa tidur nyenyak.. seperti kutipan Gede Prama dibawah (walaupun aku gak pernah meditasi):
"Tidur nyenyak adalah kekayaan yang sulit ditemukan di zaman ini. Jika orang miskin susah tidur karena merasa kekurangan, orang kaya sulit tidur karena merasa takut kehilangan. Itu sebabnya, salah satu arti meditasi adalah selalu istirahat di tengah. Tidak terlalu sedih, tidak terlalu senang. Di titik yang jauh dari keadaan serba terlalu, disanalah seseorang bisa menemukan kekayaan kehidupan yang bernama tidur nyenyak makan enak"
Langganan:
Postingan (Atom)