Total Tayangan Halaman

Minggu, 11 September 2016

cerita (sebelum) terbang bersama Nam Air

setelah beberapa kali membuka aplikasi traveloka, maka akhirnya memutuskan untuk memesan tiket pesawat ke Bali,, lelah dan suhu badan yang menghangat usai seharian di Bromo maupun di perjalanan menjadi alasan utama,, bukan bermaksud tidak setiakawan, tapi menempuh perjalanan darat (kurang lebih) 12jam lagi dan pagi harinya harus ngantor tentu aku ga mau ambil risiko #karyawanbaik #karyawanberloyalitas #karyawanteladan

jadilah waktu itu sabtu malam memilih maskapai NAM Air (anak perusahaan Sriwijaya Air) untuk penerbangan keesokan pagi,, harga tiket di kisaraan 320ribuan,, entah murah entah mahal untuk penerbangan Sby-Dps,, tapi yang pasti sih termurah dan terpagi di list penerbangan yang ada :p cukup senang sih,, karena untuk pertama kali akan menggunakan maskapai ini dan rasa2nya sering mendengar pujian ttg maskapai ini di timeline twitter..

pemesanan via aplikasi traveloka usai,, email notifikasi eticket juga telah diperoleh,, amaan kan,, tinggal istirahat untuk penerbangan esok,, oh ya sempat berfikir simpel banget ya pemesanan via traveloka ini, ga pake ngetik data pribadi,, seingetku hanya memasukkan nama,, itupun yang kumasukkan bukan nama lengkap..data no ktp, tgl lahir, alamat, dll ga ada tuh...

usai makan malam aku iseng ngecek eticket,, dan di eticket nama penumpang adalah Mr. Andika,, ga pake nama lengkap atau embel2 apalah...seingatku penerbangan kan paling riweh dan rewel klo urusan kelengkapan,, apalagi semua harus dicocokkan dengan identitas diri.. untuk jaga2, aku mengirimkan email ke cs traveloka menanyakan apakah kira2 bakal ada permasalahan atau tidak pada penerbangan esok hari.. email direspon cukup cepat (gak sampe 5 menit) namun jawaban dari pihak traveloka adalah sebaiknya langsung menghubungi pihak maskapai ybs (tidak lupa dilampirkan juga no call centre maskapai)

oke,, kali ini ga perlu email,, tapi langsung menelpon,, setelah meredam emosi karena signal yang ga jelas akhirnya bisa juga tersambung dengan lancar ke CS Nam Air (setelah 4x terpaksa mematikan sambungan telepon) dan jawaban dari pihak CS sempat bikin bengong sejenak... jadi karena dianggap ada perbedaan nama antara tiket dan ID maka diperlukan perubahan atau koreksi,, dan ada biaya,, dan biayanya 200ribu...duuhh.... ga rela banget rasanya ngeluarin duit lagi..sempat nanya apakah bisa dilakukan perubahan via call centre namun dikatakan tidak bisa dan harus dilakukan di kantor cabang terdekat atau di bandara.. ya sudaahhh...berhubung sudah malam dan tak tau arah dan tujuan mending ditinggal tidur dan diselesaikan esok hari di bandara..

esoknya,,aku sengaja tiba di bandara lebih awal untuk antisipasi masalah tiket ini,, melewati security check yang pertama saat masuk ke areal check in aku hanya menunjukkan eticket via HP,, dan lolos... kemudian saat yang mendebarkan pun tiba,, aku memutuskan untuk pura2 ga tau dan cuek saja memberikan HP kepada petugas check in,, petugas meminta KTP,, aku berikan dan.....yaa boarding pass sudah tercetak dengan nama Mr. Andika Andika,, heh?! senyum pun mengembang,,

namun tentunya masih ada 2 sesi pemeriksaan lagi untuk benar2 lega (lega untuk ga ngeluarin duit lagi) masuk ke ruang tunggu terminal aku hanya memberikan boarding pass,, dan lagi2 lancar (seingatku klo di Bali saat masuk area terminal diminta boarding pass dan ID) okee... dan terakhir saat panggilan untuk boarding,, yaak...yg diperiksa hanya boarding pass,, tidak diminta ID apapun,, jadi melenggang bebaslah aku menuju pesawat :p :p


ya entah beruntung entah gimana dengan pengalaman tersebut,, yang pasti sih jadi pembelajaran buatku untuk lebih teliti dalam booking tiket,, andai semua dilakukan dengan prosedur yang benar tentunya 200ribu sudah melayang..tapi di satu sisi juga merasa aneh mendapat kemudahan itu,, terlalu longgar dan bebasss,..

penerbangan dengan Nam Air sendiri menyenangkan kok,, awak kabin yang begitu ramah,, yang cukup menarik dan seingatku bru pertama jga mengalami adalah adanya sesi doa bersama untuk keselamatan perjalanan beberapa saat sebelum take off,, doa ini dipandu oleh pramugari langsung loo,,hehe... kemudian dengan penerbangan kurang lebih hanya 40 menit, penumpang tetap mendapatkan snack ringan,,waah...lumayanlaah,,dan yang terpenting on time!!

Thank you Nam Air, semoga penerbangan berikutnya gak perlu pake dag dig dug dlu :p

Note:
Sempat penasaran dengan nama Nam Air berasal dari mana, ternyata dari wikipedia diperoleh informasi bahwa Nam adalah nama ayah dari CEO Sriwijaya Air, lengkapnya Lo Kui Nam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar