PK ini adalah sebuah film yang diproduksi di India
tahun 2014.. pertama kali mendengar tentang film ini aku langsung tertarik
untuk menontonnya,, tertarik karena mengambil tema yang begitu sensitif,, Ga
nyangka juga sih film India ini bisa nampang di bioskop, maka ketika film ini
ditayangkan di bioskop, aku menyempatkan untuk menonton langsung dan hingga
saat ini aku sudah 3x mnonton film ini.. film diawali dengan intro bahwa ada
sekitar 6000 milyar bintang di galaksi kita, dan ada sekitar 2000 milyar
galaksi.. (bayangkan seberapa kecilnya kita) layaknya umat manusia di Bumi yang
kepo dengan kehidupan di luar planetnya, maka asumsinya sangat memungkinkan
pula jika ada kehidupan lain entah dimana yang melakukan hal serupa, dan
penjelajahan mereka sampailah di Bumi,, dan apesnya ketika tiba di Bumi (dan
kebetulan jatuhnya di India) si makhluk asing ini langsung mendapat musibah,,
kalung remote yang dikenakannya yang berfungsi sebagai pemanggil pesawat luar
angkasanya diambil orang,, dan dimulailaah kisah ini.....
Banyak kisah-kisah lucu yang dialaminya ketika mulai
berinteraksi dengan manusia,,diceritakan dengan kocak bagaimana dia yang datang
dalam kondisi telanjang,,tak bisa berkomunikasi dan tak bisa berbohong untuk
mempelajari cara kehidupan manusia Bumi,, ketika akhirnya dia sudah mulai
mempelajari cara hidup manusia dan mencari remote controllnya yang hilang tanpa
berbekal sedikitpun informasi, maka yang bisa dikatakan orang-orang yang
ditanya adalah “hanya Tuhan yang tahu” sehingga mulailah dia “mencari Tuhan”
pencarian ini benar2 unik, dia mengenakan helm berwarna mencolok (kuning)
sambil membagikan brosur “mencari Tuhan” kepada orang disekitar,, kenapa
berwarna kuning? Agar Tuhan cepat mengetahui dimana posisinya.
dia masuk ke bermacam-macam tempat peribadatan,
membawa cara beribadah di tempat A ke tempat B sehingga ia dituduhkan
melecehkan tempat tersebut dan dianggap mabuk (mabuk dalam bahasa India disebut
PeeKay, PK) akhirnya dia pun
kebingungan dengan “Tuhan”, mengapa untuk mencari Tuhan diperlukan cara yang
berbeda-beda, ada yang bilang beribadah di hari Minggu, ada yang beribadah di
hari Selasa, ada yang bilang sebelum matahari terbit, ada yang bilang
setelahnya, ada yang memuja Sapi, ada yang mengurbankannya, ada yang ke kuil tanpa
sepatu, ada yang ke Gereja pakai sepatu, manakah yang salah dan manakah yang
benar?
Hingga akhirnya dia menarik kesimpulan bahwa di dunia
ini, tak hanya ada satu Tuhan, tapi ada banyak Tuhan, dan masing-masing punya
aturan yang berbeda.. dan di akhir film diapun kembali menyimpulkan bahwa ada 2
tuhan, yang pertama yang menciptakan kita, dan tuhan yang diciptakan oleh
manusia...
Mengapa ada statement “Tuhan diciptakan oleh manusia?”
ini karena hasil interaksinya dengan Jaggu, seorang yang berasal dari keluarga
Hindu yang begitu taat dengan apa kata pemuka agamanya yang bernama Tuan
Tapaswi,, apapun yang akan dilakukan oleh orang tua Jaggu harus berdasarkan
konsultasi dengan Tuan Tapaswi, termasuk pemberian nama Jaggu.. Tuan Tapaswi
ini adalah oknum yang selalu mengatasnamakan agama untuk meraup keuntungan dari
pengikutnya, dari donasi pengikutnya ia ingin “membangun rumah Tuhan” yang tak
lebih digunakan oleh dirinya sendiri untuk bermewah-mewahan.. ia rutin bertemu
dengan pengikutnya dan memberikan mereka berbagai saran atau masukan yang
terkadang tidak masuk akal.. pengikutnya
begitu percaya akan semua kata-kata atau petunjuk dari Tuan Tapaswi, ini tak
lebih dari “bisnis tentang ketakutan” versi PK,, karena jika kamu tidak
mengikuti apa kata Tuan Tapaswi yaa neraka adalah pilihannya..
PK mengatakan bahwa agama sering dikaitkan dengan
penampilan, ada suatu moment dimana dia menantang Tuan Tapaswi untuk
“menghubungi Tuhannya” untuk menebak apa agama seseorang hanya berdasarkan
pakaian yang dikenakan.. dengan jumawa Tuan Tapaswi mengatakan tak perlu
menghubungi Tuhan untuk melakukan itu dan tebakan tuan Tapaswi salah total,
karena ia hanya melihat dari penampilan... sehingga PK bertanya sebenarnya apa
yang menentukan atau menandakan kita menganut suatu agama, ada adegan juga PK
mendatangi rumah sakit dan melihat tubuh polos bayi untuk melihat “tanda” agama
apakah bayi tersebut..
Masih banyak dialog dan adegan lucu penuh sarkasme dan
satir, bagaimana dia datang ke kuil dan mengembok sandal yang ia kenakan karena
takut diambil oleh umat yang usai menemui Tuhannya, atau dia merasa ditipu oleh
Tuhan karena sudah membeli sesaji tetapi doanya tak terkabulkan sehingga ia
mengambil kembali uangnya di kotak sumbangan,, dan kemudian menyiapkan stiker
“Tuhan” yang ditempel di pipinya agar tidak dipukul oleh umat lainnya..dia pun
mempertanyakan kenapa “Tuhan” lebih memilih umatnya untuk menyiram susu pada
batu dibandingkan dengan membagikan kepada umat lain yang kelaparan,, atau
ketika temannya tewas karena serangan teroris yang meledakkan stasiun karena
membela keyakinan,, maka dia mempertanyakan, apakah perlu Tuhan yang
menciptakan manusia dan alam semesta dibela?
Entah kenapa setelah 2 tahun berlalu baru sempat untuk
menulis film ini,, melihat situasi akhir-akhir ini dan yahh.....sungguh susah
diungkapkan dengan kataa-kata.,, jadi lebih baik diungkapkan dengan kutipan
ajaa...
mengutip dari Gede Prama “sebagian orang berdoa menggunakan suara dan kata-kata. Serangkaian
cara yang layak untuk dihormati. Namun ada orang-orang yang berdoa tidak dengan
suara melainkan dengan tindakan-tindakan keseharian yang menyentuh. Menatap
orang-orang dengan mata penerimaan, mendengarkan orang-orang menggunakan
telinga pengertian, berbicara dengan bibir keindahan, menolong menggunakan
tangan kasih sayang, itulah doa yang sangat dalam”
atau mengutip lagu dari Chrisye feat Ahmad Dhani
(iyaaa... Ahmad Dhani yang sekarang jadi tersangka makar atau penghinaan atau
entahlah apa)
“Jika surga
dan neraka tak pernah ada
Masihkan kau
bersujud kepada-Nya
Jika surga
dan neraka tak pernah ada
Masihkah kau
menyebut nama-Nya “
Ga nyambung kalii ya kutipan-kutipan itu sama
filmnya,, ya sudahlah...yang penting keingininan nulis tentang salah satu film
favorit saya sudah terpenuhiii x)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar