Total Tayangan Halaman

Kamis, 07 Juli 2016

Resign, Resign & Resign

"masih di mandiri?"
yeaa...di tahun 2016 akhirnya masih ada yang bertanya seperti itu,, mau ga mau kembali flashback... Mandiri,, siapa sih yang ga bangga menjadi salah satu insan mandiri? halaah,,, dengan doktrinisasi yang begitu gencar sepertinya aku masih bisa hafal budaya dan visi Mandiri,,haha.. baru Jumat kmarin smpet main ke Mandiri dan membayangkan andai masih bertahan disana...


tapi masa bersama Mandiri tidak berlangsung lama,, dengan posisi sebagai frontliner dan rutinitas yang itu-itu saja aku pun memutuskan untuk bosan,, dulu aku merasa masuk bank ya jalannya hanya melalui posisi frontliner, eh tnyata ada program yang namanya ODP,, alias officer developmet program,, simpelnya program ini membuat seseorang akan langsung menduduki posisi minimal setara supervisor,, intinya adalah bosku seumuran denganku,,huaa.... ga terimaa...aku juga bisa kok! hanya gak tau informasi aja :D

ketika kebosenan melanda ditambah bos seusiaku,, tanpa dinyanya aku yang jarang buka twitter tiba2 berinisiatif buka twitter daan membcalah info tentang ODP di bank lain,, yaa daftar donkk yaa.. sampai pada tahap tes interview terakhir,, aku memutuskan mundur dari Mandiri,, resign setelah kurang lebih 1,5 tahun mengabdi,, belum keterima di bank lain tapi sudah memutuskan resign, ya sudahlaah yaa..toh klo ga dapet ya kuliah aja lagi, sebegitu simpelnya mikir,.

toh nasib berkata lain, aku lolos tes kesehatan dan disodori kontrak dengan durasi 3 tahun lebih dengan penekanan "bersedia ditempatkan diseluruh Indonesia",, aku sempat ragu,, bukan karena penekanan itu, tetapi lebih kepada durasi kontrak yang menurutku lamaa,, 3 tahun itu diluar pelatihan setahun.. tapi pilihan saat itu adalah take it or leave it,, ya sudah ngapaen juga mikir2 lama,, yang nanti pikirin nanti aja,, tanda tangan saja... dan resmilah aku menjadi bagian dari program ODP (plus embel-embel Local Career) keluarga besar BNI 46..

setelah pelatihan in class kurang lebih 6 bulan di Sby dan sebulan magang di Dps maka penempatanku adalah BIMA sebagai credit analis,, sbuah kota yang namanya pun gak pernah terpikirkan sebelumnya,, yg shock sih mama kali yaa,, anaknya paling kecil pemalas skrg msti tinggal terpisah di luar kota,, tapi di kota ini banyak banget pengalaman yang membentuk karakterku..di kota ini aku belajar toleransi,di kota ini aku belajar menolak aplikasi kredit di depan nasabah yang bercucuran air mata,, di kota ini aku belajar makan bandeng dan di kota ini aku belajar kangen..


tapi pilihan kembali datang,, datang mengalir begitu saja, Pak Wayan yang menghandle nasabah prioritas Mandiri menelepon,, kurang lebih percakapannya,,
"dik, gw dpet offering dari bank lain, gw mw lu gabung sama gw,, tapi tolong pikirin baik2, dari segi gaji, target, tunjangan kesehatan,,bla...blaa... gw tunggu jawaban lu ya"
seingatku jawabanku sesimpel
"pak, saya terima tawarannya, buat apa saya mikirin gaji,dll klo sekaliber bapak yang sudah berpengalaman aja bersedia pindah?"
semesta ini terkadang agak lucu,, Pak Wayan yang selama aku bekerja di Mandiri hampir tak pernah berkomunikasi (hanya sesekali via telepon terkait dengan reksadana) malah menjadi pembuka jalan karirku berikutnya..yah walau harus diakui ada peran mantan sebagai perantara :D


proses interview di bulan desember 2012, dan januari 2013 aku sudah dinyatakan diterima di PERMATA Bank as a relationship manager,,hehe... tapii aku bru masuk permata bulan Juni 2013,, sekitar 5 bulan masih terganjal birokrasi untuk resign,, birokrasi yang terkait dengan kontrakku yang ujung2nya akan terkait dengan nilai pinalti yang harus kubayar disamping aku harus menunggu masa2 pembayaran bonus tahunan.. dan akhirnya nilai pinalti keluar senilaaiiii,, yah lumayanlah nilainya bisa dipake buat bayar kontrakan kost di bima selama 5 tahun,,

tiba di Permata artinya ke(m)bali.. mendapati lingkungan yang begitu kondusif,, yang menerimaku di team yang semuanya wanita dan aku yang termuda,, mendapati lingkunganku sekarang obrolan di luar kerja adalah obrolan rumah tangga dan anak2 balita mereka,, yang membutuhkan perubahan karakter yang sebelumnya sebagai analis kredit selalu skeptis dan (agak) saklek menjadi marketing yaang,, yang taulah marketing bank seperti apa..



di sela-sela kerja di Permata aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah,, itung-itung supaya duit ga ditabung melulu *eh... dan disinilah aku bertemu dengan Mba Putri,, yang singkat cerita menawarkan untuk bergabung di kantornya,, tawaran pertama berlalu begitu saja,, tawaran kedua rupanya lebih serius dan dilanjutkan dengan interview,, daann....resign kali ini yang ckup membimbangkan..

toh apapun retensi yang terjadi dari permata,, aku gak ingin disetir,, ada deadline yang mesti diambil,, kompromi tidak boleh sebatas kata-kata dan posisi harus sejajar *halahh... *siapa gueh..

proses perekrutan di kantor baru juga berjalan lambat, terhitung dari proses awal penawaran pada
Juli 2015,, setelah itu aku memutuskan resign pada september 2015,, namun ditolak,, ajukan lagi oktober,, ditolak lagi,, dan pada akhirnya aku memutuskan menginput resign pada bulan november akhir dengan pertimbangan desember akhir sudah keluar dengan konsekuensi yang terpampang nyata,,, yaa..aku akan menjadi pengangguran,, namun rupanya nasib baik masih memihakku,, februari 2016 kontrak baru telah tiba,, dan disinilah aku berada sekarang:



RESIGN,, adalah sebuah kata yang hampir setiap saat aku dengar,, oke dengar saja,, namun kata2 itu sekedar hanya sebuah kata2 pelampiasan emosi sesaat,, justru terkadang yang gembar gembor resign hingga sekarang malah msih di posisi yang sama...

jika dihitung2 berarti aku sudah 3x resign di tempat yang berbeda (diluar pekerjaan sebelum tamat kuliah) semua memiliki kesan yang berbeda,, resign di Mandiri, keluarga kurang mendukung,,apalagi aku waktu itu posisi belum mendapat pekerjaan.. resign di BNI 46 yang mngkin akan memancing banyak komentar maupun pendapat,, maklum dengan posisi sebagai ODP dan ditempatkan di BIma,, komentar didominasi oleh "andika ga tahan tinggal di luar Bali" apalagi aku mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk membayar pinalti,,dan aku merasa hebat ketika resign tanpa tau brapa pinalti yang harus kubayar sebelumnya (pasrah)... kemudian resign di Permata,, ini pertaruhan yang begitu beraat,, di satu sisi aku benar2 ingin keluar kantor,, di sisi lain lingkungan Permata sangat kondusif,, secara personal dengan atasan mereka sangat baik,, dengan team juga mereka (rasanya) begitu sayang..tapi pilihan sudah diputuskan,, nganggur sebulan dengan kondisi punya KPR,, mesti bayar kuliah itu ga asik blas,,haha...

lalu apa tujuan aku resign? okee... gak munafik,, secara garis besar yang aku inginkan adalah posisi,, secara posisi aset bank mngkin aku mengalami penurunan,,namun secara posisi pekerjaan atau jabatan aku bisa dibilang merangkak naik,, dan posisi tentu saja berbanding lurus dengan yang namanya income,, klo ada yang tau gajiku awal di Mandiri, jika dibandingkan dengan saat ini, berarti sudah naik sekitar 7,5 x lipat..ditambah bonus pengalaman berinteraksi dengan lingkungan, budaya dan pertemanan yang berbeda di setiap banknya,, ini merupakan keuntungan tersendiri..

begitu banyak komentar yang mengiringi di setiap perpindahan,, tapi aku gak hidup dari komentar orang kan? :) selama pindah baik2 dan meninggalkan kantor tanpa ada masalah ya aku rasa sah2 saja mengambil peluang yang ada,, di setiap bank ada juga kok prestasi yang aku toreh (menurutku tentu saja)
"andika beruntung" yaa...beruntung ada yang nawari,,beruntung ada yang dikenal,, haha...aku rasa tidak sesederhana itu,, yang pertama sesuai prinsip "high risk high return" setiap perpindahan ada resikonya,, ada kontrak,, ada target,, ada pinalti,, beranikah bertaruh?
dan yang sangat aku yakini adalah bekerjalah dengan sepenuh dan setulus hati,, mngkin kerja keras kita tidak dibayar saat itu juga,, tidak dengan atasan yang sama,, namun alam akan membalasnya dengan kondisi yang jauh lebih menarik dan kita tinggal menyaksikannya..

kemana selanjutnya aku melangkah? entahlaahh................

Baca juga : "mengomentari resign"

24 komentar:

  1. Wuih, keren perjuangannya, tapi ya memang hidup kita yang jalani, orang yang ngomentari 😄

    BalasHapus
  2. Sy kira resign dan buka usaha sendiri,tp resign dan pindah kerja dan jd pengawai juga. Hahahaha
    Gak greget resign nya. Gak ada hikmahnya

    BalasHapus
  3. Sy kira resign dan buka usaha sendiri,tp resign dan pindah kerja dan jd pengawai juga. Hahahaha
    Gak greget resign nya. Gak ada hikmahnya

    BalasHapus
  4. Sy kira resign dan buka usaha sendiri,tp resign dan pindah kerja dan jd pengawai juga. Hahahaha
    Gak greget resign nya. Gak ada hikmahnya

    BalasHapus
  5. Thanks mba intan dan mas saputra 😁😁
    Maaf mas petak ga greget 😭

    BalasHapus
  6. Cayo mas bro dika alias nyoman andika.hee..resaign adalah pilihan..yg pnting ttp fight kedepanny..kmbali ke posisi awal "0" he sapa takut.. he saudara di seperantauan dan sprjuangan d bima & now we have new journey dude.

    BalasHapus
  7. hehe,,thanks lenga sudah mampir..
    iyaa bli de,, resign atau tidak ya smua pilihan masing2,, jeg dinikmati geen x)

    BalasHapus
  8. Mangstab bro Nanta.. Hehehe.. Salut sama lu bro, temen sebangku pas SMA.. Hahaha... Ga nyangka perkembangannya sangat pesat.. Anyway kalo pas ke Malang main lah ke tempatku..

    BalasHapus
  9. Keren bro... Keputusanmu jarang dimiliki banyak org, yg brani mengambil resiko besar...salut..

    BalasHapus
  10. Keren bro... Keputusanmu jarang dimiliki banyak org, yg brani mengambil resiko besar...salut..

    BalasHapus
  11. Untuk yang lebih baik tidak perlu takut resign. Good bgt ��

    BalasHapus
  12. Aku daftar sik bro...
    Boleh ikut yg terakhir??

    BalasHapus
  13. Aku daftar sik bro...
    Boleh ikut yg terakhir??

    BalasHapus
  14. @ Denis : haha..ya begitulah bro,, SMA masih cupu sekali ya aku,, sekarang msh ttp cupu kok bnernya x)
    @ Fandy : thanks faan..haha..mumpung msh sndiri dan mnanggung resiko sendiri..
    @ Arinal : nikmati aja broo..
    Bli Adi : maskot p*rm*t* sing dadi resign,,heboh nyanan..hehe..

    BalasHapus
  15. boleh2 aja resign..tapi inget nikah...hehe

    BalasHapus
  16. boleh2 aja resign..tapi inget nikah...hehe

    BalasHapus
  17. Mas, mau tanya kalau resign dr Mandiri kena pinalty ga (sudah pkwt)?

    BalasHapus
  18. terimakasih blog nya , cukup menginspirasi. take a risk or be nothing.

    BalasHapus
  19. Kenapaaaaa bacaaa blog ini bikin pengen resign cepet cepeeeetttt??? Huhu inspiring bgt ya! Pejuang tangguh!! Thankyouuuu

    BalasHapus
  20. selamat malam mas, boleh saya minta kontak mas? saya mau tanya2 perihal manager relationship di bank permata heheh. itu jg kalo mas nya berkenan

    BalasHapus
  21. @kadek surya : sampun om 😀😀
    @ochviyanti : uda ga update klo masalah itu mba, mohon maaf..
    @septia : samaa2 😊
    @ramahardi : haha.. thanks..
    @indah fauziyah : mba ada contactnya? Saya hub deh..

    BalasHapus
  22. Waktu resign dr odp bayar brp?

    BalasHapus
  23. Bisa ga sih kita terhindar pinalti saat resign ?

    BalasHapus