elang Mutasi Gelombang II
DENPASAR, NusaBali
Senin 17 Januari 2011
Menjelang
mutasi gelombang kedua yang rencananya juga bakal menggusur posisi
pejabat Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bali membuat power game di
lingkaran pejabat Eselon II. Bahkan pejabat yang sudah disebut-sebut
bakal masuk sebagai ‘pelayan’ dewan itu tengah memperkuat dukungan.
Informasi
yang dihimpun NusaBali, Minggu (16/1) di lingkaran pimpinan dewan,
empat kandidat pejabat Sekwan DPRD Bali sudah dielus. Jabatan yang
disebut semipolitik ini sudah memilih dan mencari background dan data
empat nama tersebut. Sumber kuat NusaBali di DPRD Bali menyebut nama
kandidat yang berpeluang yakni Nyoman Silanawa (Kepala Kesbanglimaspol),
dan Cokorda Istri Agung Kusumawardani alias Cok Tia (Kepala Badan
Pendidikan dan Pelatihan). Selain dua senior itu, ada dua pejabat
promosi yang disebut- sebut sudah dicopot untuk diboyong ke DPRD Bali
yakni Wayan Suarjana yang sekarang ini menjabat sebagai Kepala UPT di
Klungkung. Satu lagi pejabat internal yang Kabag Persidangan Suharya
Wiyasa. Hanya saja keduanya pejabat promosi ini harus pernah menjabat di
biro terlebih dulu. “Kalau Cok Tia dan Silanawa sudah pernah menjabat
setingkat dinas. Yang lagi dua terakhir ini belum pernah di biro. Namun
apapun bisa terjadi, orang jabatan semi politik,” tegas sumber yang
wanti- wanti namanya di korankan.
Yang menarik, masing-masing
dari empat nama ini sudah dilingkari para pimpinan dewan. Diam-diam
pimpinan dewan juga punya jago untuk memainkan para kandidat. “Sebab ini
terkait dengan bargaining dewan (legislatif) dengan eksekutif
(gubernur),” tambah sumber tadi.
Karo Humas dan Protokol Pemprov
Bali Putu Suardhika yang dikonfirmasi Minggu kemarin mengatakan memang
jabatan eselon II, Februari mendatang akan ada yang kosong, termasuk
sekarang ada yang masih plt. Misalnya posisi Kepala Badan Pemberdayaan
Masyarakat Desa (BPMD) yang akan ditinggalkan Nyoman Suarca yang
memasuki pensiun. Demikian juga jabatan Kepala Biro Aset yang juga
kosong. “Tahun ini ada enam jabatan itu, saya lupa lengkapnya. Tetapi
soal Sekwan saya tidak tahu siapa saja. Kalau mutasi dan sudah
ditetapkan biasanya kami menerima informasi itu, sampai sekarang belum
ada,” ujar Suardhika.
Sebelumnya, Silanawa dan Cok Tia sendiri
yang dikonfirmasi sama-sama mengelak seraya menyebutkan belum tahu soal
tugas baru tersebut. Cok Tia mengatakan dirinya belum dapat kabar soal
akan diberikan jatah di posisi Sekwan. “Saya belum terima kabar,” ujar
Cok Tia.
Sementara Silanawa sendiri mengatakan kabar dirinya
menjabat Sekwan sangat jauh dari bayangan dirinya. Padahal pimpinan
dewan kepada NusaBali pernah nyeletuk bahwa Silanawa sudah ditawarkan
untuk menggantikan posisi Ida Bagus Kumara Adi Adnyana yang rencananya
akan maju di Asisten. “Jauh, saya tidak pernah membayangkan. Nggak
mungkin kayaknya,” ujar Silanawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar